Beberapa Penyakit Yang Menyerang Budidaya Udang |
Untuk menjadi pembudidaya udang yang sukses salah satunya yaitu dengan mengenali beberapa penyakit yang menyerang budidaya udang. Karena jenis jenis penyakit tersebut memiliki karakteristik dan penanganan yang berbeda - beda. Apabila pembudidaya udang bisa mengenali Beberapa Penyakit Yang Menyerang Budidaya Udang maka di pastikan langkah selanjutnya akan mudah.
Beberapa penyakit yang sering menyerang udang adalah;
1. Bintik Putih. Disebabkan oleh nanah virus SEMBV (Systemic Ectodermal Mesodermal Baculo Virus). Serangannya sangat cepat, dalam beberapa jam saja seluruh populasi udang dalam satu kolam sanggup mati.
Jenis virus ini biasanya tidak hanya menyerang satu kolam saja. Karena tingkat penularannya sangatlah cepat. Dan apabila sudah terkena salah satu kolam, langkah yang di lakukan oleh pembudidaya yaitu menstrelilkan areal yang terdampak dan mengkarantina kan.
Virus sanggup berkembang biak dan menyebar lewat inang, yaitu kepiting dan udang liar, terutama udang putih. Penyebarannya yang cepat, maka setidaknya pembudidaya bisa mengenali tanda-tanda akan munculnya penyakit ini.
Gejalanya penyalit ini antara lain: kalau udang masih hidup, berenang tidak teratur di permukaan dan kalau menabrak tanggul pribadi mati, adanya bintik putih di cangkang (Carapace), sangat peka terhadap perubahan lingkungan.
Belum ada obat untuk penyakit ini, cara mengatasinya yaitu dengan diusahakan semoga tidak ada kepiting dan udang-udang liar masuk ke kolam budidaya.
Jenis virus ini biasanya tidak hanya menyerang satu kolam saja. Karena tingkat penularannya sangatlah cepat. Dan apabila sudah terkena salah satu kolam, langkah yang di lakukan oleh pembudidaya yaitu menstrelilkan areal yang terdampak dan mengkarantina kan.
Virus sanggup berkembang biak dan menyebar lewat inang, yaitu kepiting dan udang liar, terutama udang putih. Penyebarannya yang cepat, maka setidaknya pembudidaya bisa mengenali tanda-tanda akan munculnya penyakit ini.
Gejalanya penyalit ini antara lain: kalau udang masih hidup, berenang tidak teratur di permukaan dan kalau menabrak tanggul pribadi mati, adanya bintik putih di cangkang (Carapace), sangat peka terhadap perubahan lingkungan.
Belum ada obat untuk penyakit ini, cara mengatasinya yaitu dengan diusahakan semoga tidak ada kepiting dan udang-udang liar masuk ke kolam budidaya.
2. Bintik Hitam/Black Spot. Disebabkan oleh virus Monodon Baculo Virus (MBV). Tanda yang nampak yaitu terdapat bintik-bintik hitam di cangkang dan biasanya diikuti dengan nanah bakteri. Dampak yang di berikan oleh virus ini memang tidak secepat virus SEMBV tetapi ancaman sama besarnya. Walaupun tidak secara serentak mengakibatkan janjkematian pada udang , bisa di pastikan usang kelamaan populasi udang akan menurun.
Cara mencegah : dengan selalu menjaga kualitas air dan kebersihan dasar tambak. Pemberian pakan yang steril dan media air yang sesuai standart budidaya udang.
Cara mencegah : dengan selalu menjaga kualitas air dan kebersihan dasar tambak. Pemberian pakan yang steril dan media air yang sesuai standart budidaya udang.
3. Kotoran Putih/mencret. Disebabkan oleh tingginya konsentrasi kotoran dan gas amoniak dalam tambak. Pemberian pakan yang berlebih juga bisa menjadikan kualitas air menjadi amoniak. Makara sebagai pembudidaya untuk pemberian pakan juga perlu di perhitungkan dengan seksama. Dengan adanya perhitungan tersebut maka tidak ada pakan yang tidak di makan dimana pada balasannya pakan tersebut akan mengurai dan menjadi amoniak.
Gejala : gampang dilihat, yaitu adanya kotoran putih di tempat pojok tambak (sesuai arah angin), juga diikuti dengan penurunan nafsu makan sehingga dalam waktu yang usang sanggup mengakibatkan kematian. Cara mencegah : jaga kualitas air dan dilakukan pengeluaran kotoran dasar tambak/siphon secara rutin.
Gejala : gampang dilihat, yaitu adanya kotoran putih di tempat pojok tambak (sesuai arah angin), juga diikuti dengan penurunan nafsu makan sehingga dalam waktu yang usang sanggup mengakibatkan kematian. Cara mencegah : jaga kualitas air dan dilakukan pengeluaran kotoran dasar tambak/siphon secara rutin.
4. Insang Merah. Ditandai dengan terbentuknya warna merah pada insang. Disebabkan tingginya keasaman air tambak. Tingkat keasaman tambak bisa di pengaruhi oleh air maritim atau air hujan. Maka pembudidaya juga harus mengetahui berapa standart keasaman pada media air untuk budidaya udang.
sehingga cara mengatasinya dengan penebaran kapur pada kolam budidaya. Pengolahan lahan juga harus ditingkatkan kualitasnya.
sehingga cara mengatasinya dengan penebaran kapur pada kolam budidaya. Pengolahan lahan juga harus ditingkatkan kualitasnya.
5. Nekrosis. Disebabkan oleh tingginya konsentrasi basil dalam air tambak. Gejala yang nampak yaitu adanya kerusakan/luka yang berwarna hitam pada alat tubuh, terutama pada ekor. Cara mengatasinya yaitu dengan penggantian air sebanyak-banyaknya ditambah perlakuan TON 1-2 botol/ha, sedangkan pada udang dirangsang untuk segera melaksanakan ganti kulit (Molting) dengan pemberian saponen atau dengan pengapuran.
Penyakit pada udang sebagian besar disebabkan oleh penurunan kualitas kolam budidaya. Oleh lantaran itu perlakuan TON sangat dibutuhkan baik pada ketika pengolahan lahan maupun ketika pemasukan air baru.
0 Response to "Beberapa Penyakit Yang Menyerang Budidaya Udang"
Post a Comment