Cara Menciptakan Kepiting Ganti Kulit

Cara Membuat Kepiting Ganti Kulit - BAYAM MELUNAKKAN CANGKANG KEPITING

Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun kini tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting (Anonim b, 2010).

Bayam relatif tahan terhadap pencahayaan eksklusif sebab merupakan tumbuhan C4. Batang basah dan kurang berkayu. Daun bertangkai, berbentuk bundar telur, lemas, berwarna hijau, merah, atau hijau keputihan. Bunga tersusun beragam tipe tukal yang rapat, cuilan bawah duduk di ketiak, cuilan atas berkumpul menjadi karangan bunga di ujung tangkai dan ketiak percabangan. Bijinya berwarna hitam, kecil dan keras (Anonim b, 2009).



Ditemukan bahwa bayam mengandung hormon molting yang secara alami dipakai untuk mempertahankan diri dari serangan hama insekta dan nematoda. Tanaman bayam dipilih untuk dijadikan sumber hormon molting eksogen untuk mempercepat molting pada kepiting budidaya dengan beberapa pertimbangan antara lain: di Indonesia banyak jenis bayam dipakai sebagai sayuran. Karena dipakai sebagai sayuran maka tumbuhan ini gampang diperoleh dan kesinambungan suplainya terjamin sehingga berpotensi menjadi produk industri. Lebih dari itu, sebab bayam ialah sayuran yang menyehatkan maka metabolit yang dikandungnya kondusif bagi insan sebagai konsumen (Anonim b, 2009).

Mula-mula diteliti kandungan senyawa aktif dalam daun bayam Amaranthus tricolor. Di dalamnya ditemukan ekdisteroid, hormon yang menjadikan kulit cangkang kepiting menjadi lunak pada kepiting bakau yang hendak moulting alias berganti kulit. Secara periodik anggota keluarga Crustaceae itu moulting untuk tumbuh menjadi besar. Keluarga Crustaceae mempunyai ekdisteroid yang diproduksi menjelang mereka berganti kulit atau bertelur (Muskar, 2009).

Sayang, hormon ekdisteroid di badan kepiting jumlahnya sedikit, 500 nanogram per kg bobot tubuh. Sebab itu sebuah proses moulting memakan waktu usang hingga 30 hari. Andai hormon ekdisteroid cukup banyak, proses ganti kulit itu bakal lebih cepat. Oleh sebab itu dipakai ekstrak bayam. Agar ekstrak bayam itu mengeluarkan ekdisteroid maka difraksinasi. Proses pemisahan senyawa itu diulang hingga 4 kali. Proses itu tuntas sehabis senyawa aktif itu dipurifikasi alias dimurnikan semoga bebas zat pengotor. Dari 1 kg bayam diperoleh 250 mg ekdisteroid (Muskar, 2009).

Ekdisteroid yang merupakan hormon molting pada krustase, menjadi salah satu kunci dalam mengungkap proses fisiologi molting pada rajungan. Ekdisteroid mempunyai dinamika pelepasan yang teregulasi pada setiap fase molting.

Kepiting-kepiting itu kemudian disuntik ekstrak bayam. Yang diinjeksi ialah ruas-ruas di pangkal kaki dengan selaput lunak. Dosis injeksi 1/10 mg per kg bobot tubuh. Dari pangkal kaki itu ekdisteroid ekstrak bayam beredar ke seluruh jaringan badan melalui pembuluh darah. Hasilnya, di hari ke-4 kepiting siap moulting. Menginjak hari ke-16 sekitar 70% kepiting moulting sempurna. Uji di habitat orisinil menggunakan jumlah kepiting sama memberi hasil lebih baik. Sukses ganti kulit mencapai 80% (Muskar, 2009).

Selanjutnya, dari hasil penelitian yang seksama ditemukan bahwa aplikasi ekstrak bayam dengan takaran dan jadwal pemberian,yang tepat mempunyai khasiat untuk menginduksi molting pada kepiting peliharaan. Aplikasi sanggup diberikan melalui injeksi dan melalui pakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan injeksi maka seluruh materi aktif ekstrak bayam akan eksklusif masuk ke dalam darah dan segera mempengaruhi acara molting. Namun memerlukan keterampilan dan peralatan khusus untuk aplikasinya. Sedangkan aplikasi melalui pakan gampang dilakukan sebab sama saja dengan pinjaman pakan pada umumnya, namun konsentrasi ekstrak yang diharapkan dua kali lebih banyak untuk mengantisipasi pakan yang tidak tergoda dan yang mungkin larut dalam air sebab pakan tidak segera dimakan. Komposisi nutrisi pakan buatan yang lengkap dan seimbang juga memilih kinerja ekstrak bayam dalam menstimulasi molting. Ekstrak bayam ini telah diujicobakan pada industri budidaya kepiting cangkang lunak komersil di Kalimantan Selatan (Anonim a, 2009).

Selain bayam, keluarga paku-pakuan juga potensial dijadikan sumber hormon ekdisteroid. Sayang, paku-pakuan lebih sulit didapat sebab dominan berada di tempat dataran tinggi (Muskar, 2009).

Keberhasilan penelitian ini bergotong-royong menjadi kabar baik bagi peternak, kalangan industri kepiting, bahkan penikmat makanan laut. Bagi peternak kepiting soka - kulit lunak - sanggup dibentuk sendiri, tanpa bergantung dari tangkapan alam. Maklum kepiting soka favorit sebab harganya 2 kali lipat kepiting biasa yang di Makassar mencapai Rp150.000 per kg (Muskar, 2009).
Industri kepiting untuk ekspor yang selama ini selalu kerepotan memisahkan daging dan kulit pun diuntungkan. Mutilasi dilakukan dengan memotong pangkal kaki kepiting, malah menciptakan bobot kepiting stagnan. Bobot kepiting yang dibesarkan selama sebulan rata-rata 130 g. Dengan mutilasi tidak terjadi kenaikan bobot, hanya 100 g (Muskar, 2009).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Menciptakan Kepiting Ganti Kulit"

Post a Comment